Vladimir Putin Akui Pertempuran Rusia di Ukraina Dapat Memakan Waktu Lama

8 Desember 2022 3:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (ketiga dari kanan) bertemu dengan tentara saat kunjungan di pusat pelatihan militer Distrik Militer Barat di kota Ryazan, Rusia, Kamis (20/10/2022). Foto: Mikhail Klimentyev / Sputnik / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (ketiga dari kanan) bertemu dengan tentara saat kunjungan di pusat pelatihan militer Distrik Militer Barat di kota Ryazan, Rusia, Kamis (20/10/2022). Foto: Mikhail Klimentyev / Sputnik / AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan ada kemungkinan besar operasi militer khususnya di Ukraina akan berlangsung dalam jangka waktu lama.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Putin juga menyinggung soal pencapaian militernya dan kemungkinan penggunaan senjata nuklir di pertempuran ini.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Putin dalam pertemuan dengan anggota Dewan Pengembangan Masyarakat Sipil dan HAM (Presidential Council for Civil Society and Human Rights/HRC) yang diselenggarakan di ibu kota Moskow, pada Rabu (7/12).
Namun, Putin juga memuji pencapaian yang diraih oleh angkatan militernya selama sembilan bulan terakhir — yaitu aneksasi empat provinsi Ukraina pada September lalu.
Pencaplokan ini dilakukan melalui prosedur referendum dan keempat provinsi tersebut — Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson kini resmi menjadi subjek federal Federasi Rusia meski pemerintahannya belum dikuasai secara penuh.
“Wilayah baru muncul — yah, ini masih merupakan hasil yang signifikan bagi Rusia dan ini adalah masalah serius,” ungkap pria berusia 70 tahun itu.
ADVERTISEMENT

Kemungkinan Penggunaan Senjata Nuklir

Lebih lanjut, pada kesempatan yang sama Putin juga menyinggung soal meningkatnya kemungkinan penggunaan senjata nuklir di medan perang. Hal ini tak lepas dari semakin sengitnya pertempuran di Ukraina, ditambah dengan pasokan persenjataan dari Barat kepada pemerintah Kiev.
Namun, ia langsung menekankan bahwa Rusia hanya akan menggunakan senjata mematikan itu sebagai tanggapan atas serangan musuh.
“Ketika kami diserang, kami menyerang balik,” ucap dia.
Pesawat pembom strategis Tu-95MS Rusia selama latihan yang diadakan oleh pasukan nuklir strategis negara itu di lokasi yang tidak diketahui, Rabu (26/10/2022). Foto: Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS
Putin pun kembali menegaskan bahwa strategi militer Moskow didasarkan pada kebijakan ‘serangan balasan’, yang mana dapat diartikan bahwa agresi hanya akan diluncurkan apabila terdapat pemicunya.
Pernyataan Putin muncul di hari yang sama usai Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melaporkan adanya serangan terbaru di sebuah pasar dan pom bensin di wilayah Donetsk yang dianeksasi. Serangan tersebut menelan enam korban jiwa dan melukai beberapa orang lainnya.
ADVERTISEMENT
“Teroris menyerang Kota Kurakhove yang damai,” tutur Zelensky dalam pernyataannya di media sosial.
“Sebuah pasar, stasiun bus, pom bensin, dan bangunan tempat tinggal ditembaki. Setidaknya enam warga sipil tewas, lima lainnya terluka,” imbuhnya.